Tips Ampuh Cara Merawat Rantai Motor Agar Awet

Advertisement
Advertisement
Tips Cara Merawat dan Membersihkan Rantai Motor Yang Bagus Agar Tidak Berkarat - Pada sepeda motor, setiap bagian merupakan elemen yang penting dengan fungsinya masing-masing. Sama halnya dengan rantai motor, yang dikaitkan dari gear mesin ke gear roda, sehingga akhirnya roda dapat berputar karena kekuatan mesin dihubungkan oleh rantai motor ke gear roda. Karena letaknya yang berada di bawah membuat rantai suka terkena genangan air yang mengakibatkan motor terutama rantai jadi mudah kotor.

Permasalahan yang paling serius yakni rantai roda (drive chain) jadi kotor akibat kondisi jalan yang becek. Itu membuat akselerasi motor menjadi tidak lancar, timbul bunyi dari rantai saat motor dikendarai, bahkan dapat pula rantai terlepas dari gear sehingga membahayakan pengendara. Bila hal itu terjadi, tak cuma biaya yang harus Anda keluarkan tetapi juga tenaga bahkan rasa kesal karena perjalanan Anda terganggu. Nah, oleh karena itu kali ini kami akan memberikan Tips Membersihkan Rantai Motor Yang Kotor agar motor benar-benar selalu dalam keadaan yang prima. Berikut Tips Ampuh Cara Merawat Rantai Motor Agar Awet :

http://wa-emief.blogspot.com/2016/02/tips-ampuh-cara-merawat-rantai-motor.html
Cara Merawat Rantai Motor

Tips Ampuh Cara Merawat Rantai Motor Agar Awet


1. Bersihkan kotoran

Tanpa didasari  terlebih sepeda motor yang tidak menggunakan tutup rantai kotoran menempel di sela-sela rantai baik debu, lumpur, atau serpihan lain yang menempel di pelumas rantai. Bila dibiarkan, kotoran tersebut menyebabkan rantai cepat kering, berkarat, dan cepat aus karena getas.

Oleh karena itu sangat disarankan untuk rajin membersihkan kotoran tersebut. Minimal tiga bulan sekali, syukur-syukur kalau setiap bulan. Setiap membersihkan kotoran sebaiknya juga mengganti pelumas rantai.

2. Setel rantai secara teratur

Penyetelan bukan sekadar mengencangkan atau mengendurkan rantai, tetapi juga mengatur pengunci pin sambungan serta membersihkan kotoran atau debu yang menempel. Sangat disarankan untuk melakukan penyetelan rantai ini setiap motor telah berjalan 1.000 kilometer.Tingkat ketegangan rantai sebaiknya di posisi 5 – 25 milimeter. Untuk mengetahui ukuran itu ada di mal atau garis standar yang ada di penarik rantai di ujung bawah shockbreaker roda belakang. Ukuran jarak atau tingkat kekencangan juga bisa dilihat dari stiker yang ada di tutup rantai roda.

Adapun yang perlu diperhatikan pada kondisi pin adalah, memastikan apakah pemasangannya sudah benar atau telah terjadi perubahan posisi. Hal itu sangat penting dilakukan karena pin merupakan sambungan sekaligus pengunci sambungan rantai. Bila lepas, Anda akan repot dibuatnya. Posisi itu cepat berubah karena pada saat kecepatan tinggi pengendara melibas lubang atau jalan bergelombang, Sehingga beban rantai untuk menarik roda motor semakin berat atau saat motor mengangkut beban berat.

3. Atur ketepatan jarak antara tutup rantai dan rantai

Bagi sepeda motor yang menggunakan tutup rantai, baik penuh maupun setengah terbuka, sebaiknya memastikan jarak antara keduanya benar-benar tepat sehingga tidak ada gesekan. Pasalnya, bila terjadi gesekan baik rantai maupun penutupnya akan cepat rusak.

Bahkan dalam kasus tertentu rantai bisa putus. Bila hal itu terjadi, maka bukan saja membuat Anda harus bekerja ekstra menuntun sepeda motor untuk mencari bengkel tetapi membahayakan.

Sebab, di saat Anda menggeber sepeda motor di kecepatan tinggi dan di tengah jalan tiba-tiba rantai putus. Anda pun kehilangan kendali terhadap sepeda motor.

Selain itu perhatikan apakah posisi rantai telah sesuai dengan sprocket. Perhatikan pula apakah kondisi gigi gir masih cukup bagus. Bila ujungnya telah banyak yang patah atau tumpul sebaiknya diganti. Hal itu demi keamanan dan rantai tidak ikut cepat rusak.

4. Melumasi rantai

Sejatinya pabrikan telah merancang, sepanjang umur pemakaian rantai tidak perlu pelumasan. Namun, karena faktor-faktor lingkungan seperti cipratan air hujan, kotoran dari lumpur atau debu yang berpotensi menyebabkan komponen ini rusak.

Hanya, selama ini orang salah kaprah dalam memberi pelumasan. Umumnya orang melumasinya dengan menggunakan oli bekas, terutama oli mesin. Padahal, dengan kondisi rantai tanpa tutup maka cairan oli akan menyiprat ke mana-mana saat motor dijalankan.

Pada saat hujan, oli tersebut juga akan bercampur dengan air hujan yang bersifat asam. Sehingga, kemampuan oli untuk melumasi juga berkurang. Padahal, dalam kondisi normal efektivitas oli untuk melumasi rantai tidak lebih dari seminggu. Karena itu gunakan grease atau gemuk untuk melumasi rantai.

5. Cara pelumasan

Biasanya orang memberikan grease hanya mengoleskan krem kental itu pada rantai sepeda motor. Sejatinya, cara itu tidak salah namun kurang efektif karena kurang merata dan gemuk tidak tahan lama. Berikut adalah resep khusus untuk membuat grease atau gemuk itu benar-benar efektif dan manfaatnya awet. Ada tiga langkah yang harus dilakukan:

- Pertama, rebuslah grease dengan menggunakan sedikit air sebagai katalisator. Didihkan gemuk tersebut hingga suhu 100 derajat Celsius, yaitu saat air benar-benar mendidih dan rebus hingga air benar-benar hilang atau menguap. Cara ini bertujuan agar gemuk atau pelumas itu bisa benar-benar cair sehingga mampu melewati celah atau lubang yang sangat kecil. Walhasil, pelumas ini benar-benar melumasi seluruh bagian rantai hingga bagian-bagian yang sulit dijangkau sekali pun.

- Kedua, rendam rantai di cairan gemuk. Setelah gemuk atau grease benar-benar mencair dan suhu belum benar-benar dingin atau masih hangat, segera rendam rantai ke cairan itu. Lakukan cara ini hingga cairan gemuk tersebut mulai membeku kembali.

- Ketiga, pasang kembali setelah benar-benar kering dan dingin. Pasang kembali rantai setelah gemuk benar-benar menggumpal, dan suhu telah dingin. Setelah itu pasang kembali rantai ke sprocket.

Demikian Tips Ampuh Cara Merawat Rantai Motor Agar Awet. Semoga bermanfaat & Sallam sukses.


Advertisement